Menristekdikti Ajak Umat Perkuat Ukhuwah
By Admin
nusakini.com--Menteri Riset Tekhnologi dan Pendidikan Tinggi RI Prof H Moh Nasir PhD mengajak seluruh umat muslim, termasuk di Jawa Tengah senantiasa menebarkan kasih sayang dan cinta damai. Sehingga, ukhuwah atau persaudaraan di tanah air semakin kuat, rakyat hidup rukun, dan tidak ada pertikaian akibat benturan agama.
“Kalau ada orang mengaku Islam tapi tidak memiliki cinta kasih terhadap sesama, maka itu bukan orang Islam sebab Islam itu penuh kasih sayang,” ujar Menristekdikti saat memberi tausiah usai tarawih bersama Badan Amalan Islam (BAI) Provinsi Jawa Tengah, di Gedung Auditorium Universitas Negeri Semarang.
Hadir dalam tarawih keliling BAI Jateng putaran ke-16 ini, antara lain Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Dr Ir Sri Puryono KS MP, Rektor Unnes Prof Dr Fathur Rokhman MHum, sejumlah kepala SKPD Pemprov Jateng, serta Forkopimda setempat.
Pada tausiahnya menteri menjelaskan, dalam Islam terdapat tiga ukhuwah atau persaudaraan, yakni ukhuwah islamiyah atau menumbuhkan perasaan kasih sayang, persaudaraan, kemuliaan, dan rasa saling percaya terhadap sesama muslim. Kemudian ukhuwah insaniyah atau persaudaraan terhadap sesama manusia tanpa pandang bulu. Apapun agama, suku, maupun ras harus tetap menjalin persaudaraan. Dia mengutip ayat Allah, lakum diinukum waliyadiin atau bagiku agamaku bagimu agamamu, sehingga jangan sampai antar agama saling dibenturkan.
“Jika agama dibenturkan berati tidak ada rasa cinta lagi terhadap sesama. Selain ukhuwah islamiyah dan insaniyah, tidak kalah penting adalah ukhuwah wathoniyah atau bentuk persaudaraan kebangsaan,” paparnya.
Menurutnya, jika umat Islam memiliki kasih sayang dan cinta damai, akan menjadi muslim yang inovatif, konstruktif, dan muslim yang rahmatan lil alamin, Islam yang selalu cinta dan kedamaian, bukan muslim yang destruktif atau menghancurkan. Kalau ada orang muslim yang berbuat kekerasan, kata dia, berarti orang itu tidak memiliki rasa sayang dan cinta damai. Karena Islam adalah agama rahmatan lil alamin, artinya agama yang membawa rahmat dan kesejahteraan bagi semua seluruh alam semesta.
“Saya berpesan, kalau ada dosen, citivas akademika, maupun mahasiswa yang ikut atau terlibat paham radikalisme artinya di dalam diri mereka tidak memiliki cinta kasih. Maka tugas rektor untuk meluruskan kembali agar mereka memiliki sifat cinta kasih terhadap sesama,” pintanya.(p/ab)